Atheisme dan Penemuan Ilmiah Terbaru

 
Atheisme  telah menyebar luas didalam peradaban kita sekarang. Banyak orang menyangka bahwa mereka tidak butuh Tuhan untuk menjelaskan asal mula terbentuknya planet dan munculnya kehidupan itu sendiri.
mitos ataupun kepercayaan keagamaan hilang dibawah gemerlapnya penemuan-penemuan ilmiah dan kemajuan teknologi kita sekarang. Atheisme kelihatannya sikap yang paling jelas, dengan apa yang kita rasakan sekarang.
……. akan tetapi, penemuan baru tersebut sebenarnya didasarkan pada pengertian yang akurat tentang arti dari berpikir dan berkhayal, malah membuka banyak kebenaran yang bertentangan dengan pandangan atheistik……

Pikiran jernih yang menghasilkan buah pikiran dan khayalan memiliki arti penting yang tidak diragukan lagi keberadaan dan kebijaksanaannya serta tidak dapat dibatasi kecuali kita tunduk bahwa hal tersebut datang dari Otak yang berkapasitas superior.

Buah pikiran ini tidak mungkin datang dari manusia biasa karena pada dasarnya otak manusia adalah otak primata. Manusia mewarisi sifat dan nurani primitif pada sebagian besar otaknya. Bahkan hanya sebagian kecil dari otak manusia yang berevolusi lewat kesadarannya, dan sekarang masih dalam tahap perkembangan serta hanya pada satu bagian saja.

Buah pikiran dan khayalan tidak akan berhubungan bila tidak ada artinya. Keduanya sama-sama mengandung petunjuk khusus dan informasi penting tentang keberadaan fisik, kenyataan diluar realita kita dan masa depan. (baca : Déjà vu)

Arti dan informasi ini secara tidak sadar kita akui disaat kita mengikuti petunjuk-petunjuk darinya. Kita bisa menemukan solusi yang pada awalnya tidak kita dibayangkan untuk masalah – masalah yang kita anggap tidak mungkin untuk dipecahkan.

Mental atheistik pada dasarnya terbentuk dari sisi primitif dalam kesadaran kita, yang selalu bersinggungan dengan realitas manusia. Mental atheistik telah disimpangkan oleh keberadaan arti dari bermacam-macam agama, yang telah mengubah wajah dunia sebagai tempat dimana kejahatan dan imoralitas merajalela; yang disembunyikan dibawah bayang-bayang kemunafikan dan kesia-siaan.

Kita mau tidak mau butuh untuk mengakui keberadaan Sang Pencipta. Karena sudah banyak bukti ilmiah yang mengindikasikan bahwa atheisme hanya didasarkan pada ilusi.

Sel pertama yang hidup tidak akan mungkin muncul tiba-tiba disaat planet kita masih muda. Bumi tidaklah terlalu tua untuk mengizinkan molekul-molekul pertama bermunculan sebelum terbentuknya komposisi formula yang benar dan akan membentuk sel hidup pertama.

Seandainya kehidupan muncul di bumi hanya oleh kebetulan, dibutuhkan triliunan tahun lagi untuk membentuk kombinasi yang pas dan sempurna dari reaksi kimia yang akhirnya membentuk sel hidup pertama kali.
Disamping itu, ada penemuan dari ahli biologis dan peneliti lain yang menyatakan ada sifat warisan dalam tingkah laku hewan yang berkembang dari mekanisme pembelajaran awal. Inilah mengapa sekarang tiap-tiap hewan tahu jelas bagaimana bertingkah laku dalam tiap-tiap situasi. Seakan-akan sudah ahli dari awalnya.

Tingkah laku yang sudah ada pada awalnya, instinktual; bukanlah tingkah laku hasil pembelajaran.
tingkah laku yang seakan-akan telah terprogram ini, mempersiapkan semua hewan yang ada di bumi untuk mempertahankan diri mereka dari planet yang tidak bersahabat seperti bumi dimana mereka memiliki banyak musuh alami. Hal-hal seperti ini lah, bahkan untuk hewan bersel satu sekalipun butuh waktu berjuta-tahun dalam mekanisme pembelajarannya. Kesempurnaan Peng-organisasian pembelajaran mereka hanya dapat dilakukan bilamana ada tujuan tertentu dari Sang Pencipta dan dengan hasil kalkulasi perhitungan yang super canggih yang tidak mungkin terjadi secara kebetulan.

Masih banyak lagi bukti kebenaran ilmiah yang jelas-jelas menunjukkan kedangkalan dari kesimpulan pandangan atheistik.
Atheis menyatakan bahwa keberadaan Tuhan hanyalah satu ilusi belaka. Akan tetapi, ilusi yang paling nyata adalah membayangkan bahwa struktur alam yang sangat kompleks ini dibentuk hanya oleh kebetulan – yang berlangsung triliunan Tahun.

Kita hidup didunia dimana uang dianggap Tuhan oleh kebanyakan orang. Dunia dimana perusahaan-perusahaan besar memutuskan nasib dunia karena naik turunnya mata uang terletak di genggaman tangannya.
Materialistik dan Atheistik sangat melindungi paham dan keingintahuannya. Inilah mengapa mereka mencoba segala cara untuk menjaga agar tidak terlalu banyak memberikan perhatian pada penemuan-penemuan ilmiah yang bisa membuat topeng mereka luntur, dan akhirnya merubah bagaimana cara mereka menjalani kehidupan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian dan Perbedaan Kekuasaan dan Kewenangan

8 UNSUR ADMINISTRASI NEGARA

CBN Internet (Palembang)