Tahi Lalat dan Kanker Kulit


Tahi lalat adalah kumpulan sel pigmen abnormal yang muncul di kulit. Sel-sel ini dikenal sebagai melanosit. Tahi lalat sangat umum, rata-rata orang memiliki 10 sampai 40 tahi lalat di tubuhnya. Kebanyakan tahi lalat adalah bawaan lahir, tetapi ada juga yang baru hadir setelah lahir. Sebagian besar tahi lalat muncul selama 20 tahun pertama kehidupan, meskipun ada juga yang terus berkembang hingga usia 40-an. Sebagian tahi lalat menghilang seiring usia.

Tahi lalat biasanya berwarna cokelat atau cokelat tua dengan bentuk bundar atau oval dan lebarnya tidak melebihi biji kacang tanah. Ada tahi lalat yang datar, ada pula yang menonjol dari permukaan kulit.


Melanoma

Tahi lalat pada dasarnya tidak berbahaya, tetapi ada kemungkinan berubah menjadi melanoma, bentuk kanker kulit paling serius karena kemampuannya untuk menyebar. Itulah mengapa sangat penting untuk mendeteksi  perubahan tahi lalat menjadi melanoma sejak awal, ketika angka kesembuhan dengan operasi hampir 100%.

Melanoma dapat muncul di manapun pada tubuh, namun paling sering ditemukan di punggung, pantat, kaki, kulit kepala, leher, dan di belakang telinga.
Berikut adalah tanda-tanda pada tahi lalat yang perlu Anda waspadai:
  • terasa gatal dan menyakitkan.
  • ukurannya membesar atau penampilannya semakin tidak teratur, terutama di pinggiran.
  • perubahan warna, terutama jika menjadi lebih gelap atau belang.
  • perdarahan spontan
  • ada perubahan warna kulit di sekelilingnya
Jika Anda melihat gejala-gejala di atas, Anda harus mengkonsultasikannya kepada dokter kulit atau bedah plastik untuk diperiksa.

Tahi lalat yang berisiko
Beberapa jenis  tahi lalat berikut lebih beresiko dibandingkan lainnya untuk menjadi kanker:
  • tahi lalat besar yang merupakan bawaan lahir.
  • tahi lalat besar dan bentuknya tidak teraturan. Tahi lalat ini cenderung diwariskan dan biasanya memiliki pusat berwarna coklat gelap dan terang dengan perbatasan tidak merata.
  • tahi lalat berjumlah 20 atau lebih.

Diagnosis Melanoma 

Dokter Anda mungkin akan meminta informasi tentang perkembangan tahi lalat Anda serta riwayat keluarga untuk menilai risiko Anda. Risiko melanoma meningkat bila Anda memiliki keluarga yang juga terkena penyakit tersebut.

Jika dokter mencurigai melanoma, eksisi biopsi mungkin dilakukan. Prosedur ini biasanya dilakukan dengan pisau bedah kecil atau gunting untuk mengambil sebagian jaringan tahi lalat untuk diteliti di laboratorium.


Operasi

Tahi lalat kecil dan relatif tidak berbahaya dapat dihilangkan dengan gas cair yang bersifat membekukan atau dengan mengoleskan suatu zat yang memiliki efek yang sama. Untuk lesi yang lebih besar mungkin perlu dibuang melalui operasi. Operasi ini relatif sederhana dan biasanya dilakukan di bawah bius lokal. Daerah sekitar lesi akan benar-benar mati rasa tetapi Anda tetap sadar. Dalam beberapa kasus, bius total mungkin diperlukan jika pengangkatan tahi lalat diduga memakan waktu lama atau sulit. Bila pembedahan dilakukan dengan laser maka tidak diperlukan bius karena tidak menimbulkan rasa sakit. Pasien hanya akan merasakan sensasi kesemutan selama prosedur operasi.

Prosedur bedah tahi lalat sangat aman dan sebagian besar tidak memiliki efek samping selain mungkin dari obat bius. Namun, jika lesi cukup besar maka Anda dapat memiliki bekas luka permanen. Tahi lalat biasanya tidak tumbuh kembali setelah diangkat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian dan Perbedaan Kekuasaan dan Kewenangan

CBN Internet (Palembang)

8 UNSUR ADMINISTRASI NEGARA