Mio J Sering "NGADAT"

Dizaman sekarang ini, zaman yang super padat lalu lintas nya, yang semakin kecil lebar jalannya, banyak orang yang lebih memilih menggunakan motor matic khususnya yang injeksi, termasuk saya salah satunya. Motor matic dengan teknologi injeksi menjadi pilihan dikarenakan disamping gesit di jalan, tetapi juga irit bahan bakar minyaknya. Di tahun 2015 ini, para pabrikan motor di Indonesia semakin gencar mengeluarkan varian motor matic dengan keunggulan masing-masing. Saya sendiri memilih untuk menyunting motor matic dari pabrikan Yamaha, yaitu Mio J Teen (bukan promosi lhoo...).

Diawal pemakaian Mio J Teen ini, saya merasakan berbagai kelebihan diantaranya, irit bahan bakar, lincah dan responsif. Masalah timbul disaat pemakaian memasuki bulan ke 10, salah satunya yang buat saya sendiri geram dibuatnya, yaitu "ngadat" (mati mendadak di jalan). Bukan itu saja, bahan bakar pun terasa lebih boros di pemakaian bulan ke 10 ini. Hal ini tentu membuat saya semakin kebingungan dikarenakan saya sebelumnya penunggang kendaraan 2Tak (Ninja150) dengan teknologi jadulnya yang lebih boros yaitu karburator.

Satu lagi permasalahan dipemakaian bulan ke 10 motor Mio J Teen ini, jika posisi motor dingin starter tidak berfungsi sama sekali. Padahal saya juga tipe pengendara yang rajin melakukan servis berkala secara rutin, walaupun hanya servis ringan (hahaha).

Tidak menunggu lama, lalu motor pun saya bawa ke Dealer Yamaha untuk diservis. Setelah diselidiki oleh mekanik, ternyata penyakit utama di motor saya ini adalah Aki (Baterai Motor) yang sudah lemah bahkan mendekati "soak". Wajar saja jika starter susah dan motor sering "ngadat", karena motor matic ini penuh sensor yang dikendalikan oleh komputer (ECU). Jadi, jika aki lemah tentu suplai daya listrik di komputer tersebut pun tidak lancar sehingga menyebabkan sistem sensornya eror (ini kata mekaniknya, entah benar atau tidak). Lalu diwajibkan Mio J Teen saya ini untuk mengganti aki yang baru agar kembali normal kelistrikannya. Saya sendiri pun merasa heran, belum ada setahun aki motor Mio J Teen saya ini sudah hampir "soak", dan dijelaskan kembali oleh mekaniknya hal ini dikarenakan kebiasaan buruk pengendaranya seperti memanaskan motornya langsung menggunakan starter (disarankan menggunakan kick-starter/engkol), selain itu juga dikarenakan kebiasaan yang trus men-starter motor terus menerus ketika susah hidup (disarankan beri jeda 5 detik, baru starter lagi).

Setelah aki aman, tinggal masalah yang satunya yaitu lebih boros bensin. Hal ini disebabkan karena busa filter udara yang sudah tidak layak pakai lagi, jadi asupan udara dipembakaran pun kurang bagus. Saluran udara motor Mio J Teen ini terletak di bawah CVT, ini yang menjadi salah satu kelemahannya, karena debu jalanan yang kita lewati dengan mudahnya masuk ke saluran udara tersebut, selain itu juga percikan air di jalan lebih parah lagi ketika banjir karena air akan mudah masuk ke CVT, bahkan bisa jadi ikut tersedot ke filter udara. Ini lah yang menjado biang kerok motor menjadi lebih boros di pemakaian bulan ke 10, karena kotoran dan debu bisa dengan mudah menumpuk difilter udara. Solusinya pun mengganti busa filter udara tersebut dengan yang baru juga dan me-restart (dilakukan oleh mekaniknya) setelan entah apalah itu.

Alhasil setelah melakukan serangkaian servis tersebut dan mengeluarkan dana yang sedikit lebih banyak, motor saya pun kembali normal seperti biasanya (bukan seperti baru, namanya juga motor dipakek). Jadi jika ada diantara teman-teman semua mengalami masalah yang sama dengan saya, bisa jadi solusi yang diperlukan pun sama juga.

Semoga bermanfaat..